Aplikasi Desaku Indonesia. BNP/Dok. Desaku Indonesia
BANDUNG - Di jaman yang serba menggunakan teknologi digital sekarang ini, sebuah aplikasi apapun itu kini sudah menjadi kewajiban untuk dimiliki karena kemudahan dalam pengoperasiannya.
Sama halnya dengan kemudahan untuk mengatur, menyusun, menerapkan serta memudahkan suatu kelompok, wilayah serta area, aplikasi atau platform digital amat sangat dibutuhkan agar semua data yang tersebar bisa menjadi satu kesatuan.
Dari situlah orang akan dengan mudah mencari dan memanfaatkan aplikasi atau platform itu, hanya dengan menggunakan jari jemari di smartphone alias telepon pintar.
Seperti yang dibuat dalam “Desaku Indonesia”, sebuah aplikasi yang sangat bermanfaat untuk sebuah wilayah desa atau setingkat desa, dalam mengekspos pertumbuhan dari wilayah itu, baik secara pertumbuhan ekonomi maupun potensi yang ada di wilayah tersebut.
Menurut sang kreator, H. Irwan, aplikasi “Desaku Indonesia” sengaja diciptakan tak lain untuk mengangkat segala potensi yang ada di sebuah desa.
“Potensi itu baik SDA, SDM, ekonomi, kreativitas, kebudayaan, adat istiadat, pariwisata serta segala hal yang layak ditampilkan kepada masyarakat luas,” kata H. Irwan dalam siaran persnya Senin (21/12/2020).
Menurut H. Irwan, manfaat aplikasi “Desaku Indonesia” adalah untuk menciptakan kesetaraan teknologi informasi dan ekonomi digital antara perkotaan dengan desa.
“Selain itu aplikasi ini bermanfaat juga untuk merangsang generasi muda agar senantiasa cinta kepada desanya sehingga arus urbanisasi dapat diredam dan lebih mencintai tanah airnya,” paparnya.
Aplikasi "Desaku Indonesia" ini lanjut H. Irwan, dibuat juga untuk menciptakan desa yang melek informasi berbasis anti hoax serta mempercepat kemandirian desa di bidang ekonomi masyarakat.
Sebagai sebuah aplikasi, jelas H. Irwan, “Desaku Indonesia” memiliki banyak keuntungan bila dipakai dan diunduh melalui play store atau App Store.
“Diharapkan desa tidak perlu pusing lagi dalam hal SDM untuk mempublish desanya. Sektor kreativitas warga lebih terangsang, pertumbuhan industri kreatif meningkat. Sistem digitalisasi yang awalnya berkutat pada perangkat hardware atau jaringan, pelan-pelan beralih pada perangkat software maupun peruntukannya sehingga digitalisasi desa dapat berguna secara paripurna.” ungkapnya.
Saat ini, kata H. Irwan, yang sudah dicakup dalam "Desaku Indonesia" ada sekitar puluhan hampir ratusan desa yang terdata serta bergabung, sebagian lagi dalam proses input data.
Dan diharapkan beberapa kabupaten itu bergabung dalam aplikasi Desaku Indonesia
“Target jangka panjangnya diharapkan seluruh kabupaten ikut bergaung bersama Desaku Indonesia. Target sampai akhir 2020,” ujarnya.
Sementara itu terkait market pengguna, H. Irwan menjelaskan adalah seluruh lapisan masyarakat.
“Makanya aplikasi ini berbasis sistem android, dikarenakan perangkat android memliki segmentasi yg lebih luas terlebih dengan hadirnya kelas online selama pandemi covid, maka konsumsi penggunaan android lebih masiv dikalangan masyarakat,” pungkasnya. BNP/yur