Cegah Stunting, Danone Indonesia Dorong Kebiasaan Makan Sehat Melalui Festival Isi Piringku

- Sabtu, 27 Februari 2021 | 09:46 WIB
BNP/Dok. Danone Indonesia
BNP/Dok. Danone Indonesia

Tingkat kemiskinan yang melonjak 10,7%-11,6% selama pandemi maupu  perkiraan tambahan 5 juta penduduk miskin baru berpotensi menghambat akses anak-anak terhadap konsumsi pangan sesuai gizi seimbang.

 

Ditambah lagi, edukasi gizi seimbang di sekolah maupun di rumah menjadi tidak optimal semasa pandemi.

 

Jika kondisi ini tidak segera ditangani bersama, maka akan dapat berdampak buruk bagi negara, bukan hanya terhadap kualias SDM namun juga ekonomi.

 

Sebab, stunting dapat menimbulkan kerugian ekonomi bagi negara sebesar 2-3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) per tahun.

 

Jika PDB Indonesia tahun 2020 sebesar Rp 15.434 triliun, kerugian akibat permasalahan ini sekitar Rp 400 triliun rupiah per tahun.

 

Menurut Dr. Dhian Dipo, SKM., MA, Direktur Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pencegahan stunting masih menjadi fokus, dimana Pemerintah telah membuat strategi dengan berbagai program untuk menurunkan angka stunting hingga 14% pada tahun 2024.

 

Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.

 

Namun, tentunya upaya penanggulangan stunting dan percepatan perbaikan gizi tersebut tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah, melainkan perlu adanya kolaborasi dengan lintas-sektor, salah satunya dengan sektor swasta.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

X