"Tugasnya hanya dua menelepon yang terduga karena kontak erat dan memotivasi agar mau dites," ucapnya.
Menurut Kang Emil, pelacakan dilakukan untuk mendeteksi dini warga yang terpapar COVID-19. Deteksi dini dilakukan agar pasien COVID-19 mendapatkan penanganan lebih cepat dan mencegah kegawatan.
"Negara memanggil Anda semua untuk berperan bela negara melawan COVID-19 hanya dengan modal menelepon mencari potensi yang sakit," katanya.
Kang Emil menuturkan, pihaknya membutuhkan sekitar 100.000 kader PKK di 27 kabupaten/kota untuk menjadi tim pelacak COVID-19 di seluruh RT di Jabar yang mencapai 100.000 RT.
"Saya butuh hampir 100 ribu pelacak COVID-19 dari kader PKK. Di setiap RT satu orang karena jumlah RT di Jabar ada 100 ribu lebih," ucapnya.