BANDUNGNEWSPHOTO - Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) melakukan sejumlah langkah agar tidak terjadi banjir di kawasan Jatiasih Kota Bekasi akibat luapan air Kali Cakung.
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meninjau langsung Kali Cakung Kota Bekasi untuk memastikan penyebab banjir di Perumahan Bumi Nasio Indah dan sekitarnya yang terjadi Senin, 1 November 2021.
Pemda Provinsi Jabar sudah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Barat, Pemda Kota Bekasi, Balai Besar Wilayah Sungai, dan Dinas Sumber Daya Air untuk melakukan langkah-langkah agar air Kali Cakung tidak meluap lagi.
“Antara lain dengan menjebol tanggul di tikungan ini (sambil menunjuk). Alhamdulillah beberapa tanah yang dianggap menghalangi laju air sudah dibebaskan Pemda Kota Bekasi,” ujar Uu Ruzhanul di kawasan Kali Cakung, Kamis, 4 November 2021.
Bangunan di atas tanah 93 meter tersebut pada awalnya belum memiliki sertifikat sehingga pemda belum boleh membayar. “Sekarang sertifikat sudah keluar maka akan segera dieksekusi. Kebijakan harus ada tahapannya sesuai dengan payung hukumnya,” kata Uu.
Langkah kedua, mengeruk Kali Cakung yang akan dilakukan BBWS. “Kemudian tanggul ditinggikan sesuai rekomendasi tahun sebelumnya,” kata Pak Uu.
Baca Juga: Keren! Pemkot Bandung Ciptakan Peta Batasan Administrasi Tingkat RT dan RW
Kemudian membuat embung yang akan menampung air hujan. Lahan yang dibidik sudah ada yakni milik sebuah perusahaan. Pemda Provinsi Jabar bersama Pemda Kota Bekasi dan BBWS akan melobi perusahaan tersebut. “Maksudnya akan membeli tanah untuk bikin embung,” imbuhnya.
Wagub mengimbau bupati/wali kota segera mengaktifkan para relawan bencana seperti Tagana memasuki musim hujan ini. Kemudian agar APBD kota/kabupaten menambah pos Biaya Tidak Terduga (BTT).
“BTT jangan dinihilkan meskipun ada refocusing APBD karena COVID-19,” katanya.
Baca Juga: Jelang peringatan Hari Pahlawan, Masyarakat Harus Bangkit Hadapi Pandemi Covid 19
Wagub juga mengimbau masyarakat waspada bencana karena cuasa akhir- akhir ini terbilang ekstrem. Hujan dengan intensitas tinggi dan angin disertai petir menjadi ancaman.
“Jadi masalah penanganan bencana tidak hanya pemerintah saja tetapi harus ada bersama dengan masyarakat partisipasinya,” ujar Uu.***
Artikel Terkait
Banjir Bekasi, Sekda Jabar Minta Perangkat Daerah Berkoordinasi dengan BPBD
Prosedur Kesehatan COVID-19 Diterapkan di Pengungsian Banjir Kabupaten Bandung
Wakil Gubernur Jabar Tinjau Loksi Banjir dan Longsor di Kabupaten Tasikmalaya
Wagub Jabar Serahkan Bantuan kepada Warga Korban Banjir dan Longsor di Tasikmalaya
Banjir Redam Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang, dan Margahayu
Aparat Kecamatan, Kelurahan, dan DPU Harus Aktif Antisipasi Banjir