BANDUGNEWSPHOTO - Sekitar 43 ribu jiwa penduduk miskin ekstrem Kota Bandung dapat ditekan ke tingkat 0 persen pada tahun 2024 melalui kolaborasi intervensi.
Demikian dikatakan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat Rakor Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Bandung Tahun 2021 di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Kamis 18 November 2021.
Angka kemiskinan Kota Bandung saat ini sebesar 3,99 persen atau 100.200 jiwa. Sedangkan kemiskinan ekstrem mencapai 1,7 persennya atau 43 ribu jiwa.
Baca Juga: Jabar Masuk TOP 3 Tim Pembina Provinsi Terbaik Swasti Saba
Menurut Yana, pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara terkoordinasi, terintegrasi, dan tepat sasaran. Hal itu bisa dicapai melalui kolaborasi intervensi sehingga kemiskinan ekstrem dapat ditekan ke tingkat 0 persen pada tahun 2024.
"Penanggulangan kemiskinan ekstrem dilaksanakan melalui upaya khusus berupa multiple intervention. Upaya tersebut dilakukan dengan dua pendekatan utama," katanya.
"Pertama, mengurangi beban pengeluaran kelompok miskin dan rentan melalui berbagai program perlindungan sosial dan subsidi. Kedua, melakukan pemberdayaan dalam rangka meningkatkan produktivitas kelompok miskin dan rentan untuk meningkatkan kapasitas ekonomi atau pendapatannya," papar Yana.
Baca Juga: Jabar Jadi Tuan Rumah East Local and Regional Government Congress 2022
Menurut Yana, Rakor TKPK tersebut juga sebagai salah satu upaya mengoptimalkan kinerja TKPK dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi penanggulangan kemiskinan.
Artikel Terkait
Tekan Angka Kemiskinan Lewat Ekonomi Inklusif dan Pemanfaatan Teknologi Digital
Pengentasan Kemiskinan di Jabar: Dari Bantuan Iuran BPJS Hingga Perbaikan Rutilahu
Di Gala Dinner WZF 2019, Daud Ajak Pengelola Zakat Entaskan Kemiskinan
Jabar Jadi Rujukan Pemerintah Pusat dalam Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
Pemerintah Sepakat Berantas Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Bandung, Cianjur, Kuningan, Indramayu, dan Kabupaten Karawang