HIPWI dan FKPPI Kerja Sama Pengelolaan Sampah Teknologi Incinerator dengan Perumda Pasar Juara

- Kamis, 25 November 2021 | 22:42 WIB
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana meninjau pengelolaan sampah teknologi incinerator di Pengelolaan Kompos DLHK Bandung Pasar Ciwastra, Kamis 25 November 2021. (Humas Pemkot Bandung)
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana meninjau pengelolaan sampah teknologi incinerator di Pengelolaan Kompos DLHK Bandung Pasar Ciwastra, Kamis 25 November 2021. (Humas Pemkot Bandung)

BANDUNGNEWSPHOTO - Himpunan Pengusaha Wiraswasta (HIPWI) Forum Komunikasi dan Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) menginisiasi kerja sama pengelolaan sampah teknologi incinerator dengan Perumda Pasar Juara.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyaksikan penandatangan kerja sama tersebut di Pengelolaan Kompos DLHK Bandung Pasar Ciwastra, Kamis 25 November 2021.

Menurut Yana, menangani permasalahan sampah tidak bisa dilakukan secara parsial hanya oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Melainkan memerlukan kolaborasi, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak.

Baca Juga: Seblak dan Ranginang Ikan Tingkatkan Minat Konsumsi Ikan

Yana mengatakan, Pemkot Bandung sangat terbuka tehadap pihak manapun yang ingin berkolaborasi mendukung program Kota Bandung dalam menyelesaikan segala permasalahan yang ada termasuk penanganan sampah.

Karena masalah sampah adalah masalah bersama yang seharusnya bisa diselesaikan langsung di sumbernya.

“Tentunya saya atas nama Pemerintah Kota Bandung mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kolaborasi ini dan hari ini kita saksikan satu hal yang konkrit terkait penanganan sampah di Kota Bandung,” ucap Yana.

Baca Juga: 123 Koperasi di Kelurahan dan Tempat Ibadah Kota Bandung Sudah Terbentuk

“Jadi tentunya kita sepakat bahwa masalah sampah adalah masalah kita bersama dan tentunya kita harus menyelesaikan masalah sampah ini di tempat,” imbuhnya.

Oleh karenanya, Yana mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Bandung untuk bisa mengolah dan memilah sampah dimulai dari sampah rumah tangga.

Sehingga jumlah sampah yang dikirim dari rumah tangga ke TPS dan TPA bisa semakin sedikit. Sehingga permasalahan sampah di Kota Bandung bisa selesai dengan baik juga menjadi role model bagi tempat lain.

Baca Juga: Ridwan Kamil akan Perjuangkan Kesejahteraan BPD

“Sebetulnya sampah itu bisa kita klasifikasi menjadi organik dan anorganik, yang memiliki nilai ekonomis atau tidak. Jika itu sudah bisa kita pilah akan semakin sedikit sampah yang terangkut dari rumah kita ke TPS. Kemudian di TPS kita proses dan kemungkinan akan sangat kecil residu yang terangkut ke TPA,” jelasnya.

“Mari kita semangat menyelesaikan masalah sampah. Untuk tahap awal, yuk kita coba selesaikan sampah di sumbernya. Kalau ini saja bisa dilakukan mungkin 5-10 persen masalah sampah di kota bandung sudah selesai dan bisa jadi role model contoh bagi tempat lain, di pasar atau di TPS atau bahkan mungkin di lingkup kewilayahan,” ajaknya.

Halaman:

Editor: Lukman Gusmanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X