Ridwan Kamil Tatar 20 Remaja Terpapar Paham NII di Desa Sukamentri Garut

- Sabtu, 11 Desember 2021 | 20:05 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengedukasi nilai kebangsaan kepada warga Sukamentri yang terpapar paham NII di SDN Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu, 11 Desember 2021. (Biro Adpim Jabar)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengedukasi nilai kebangsaan kepada warga Sukamentri yang terpapar paham NII di SDN Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu, 11 Desember 2021. (Biro Adpim Jabar)

BANDUNGNEWSPHOTO - Sebanyak 20 remaja yang terpapar paham Negara Islam Indonesia (NII) mengikuti penataran kebangsaan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil di SDN Sukamentri, Desa Sukemantri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.

"Saya tadi jadi guru di sebuah kelas kepada 20 orang yang terpapar faham NII," kata Gubernur, Sabtu, 11 Desember 2021.

Sebelumnya, pada oktober lalu, warga di kawasan tersebut digegerkan oleh kabar sebanyak 59 warga yang diduga bergabung dengan NII.

Baca Juga: Dishub Jabar Siapkan Bus Wisata Gratis Ke Ciater Subang, Floating Market Lembang, dan Kampung Karuhun Sumedang

Ridwan Kamil menerangkan tentang pentingnya menghargai perbedaan dan melihat kebhinekaan sebagai rahmat bukan sebagai kebencian.

"Pancasila adalah kesepakatan untuk membangun rumah Indonesia yang lestari," ujarnya.

Remaja Desa Sukamentri terpapar paham radikalisme NII karena sejumlah faktor seperti pengetahuan agama minim, pendidikan, hingga persoalan ekonomi. Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengatakan paham NII nyata adanya dan berbahaya bila banyak remaja yang terpapar.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Oded M Danial Meninggal Dunia, Sejumlah Tokoh Sampaikan Belasungkawa

"Itu nyata, oleh karena itu saya turun langsung jadi guru untuk mengembalikan mereka ke dalam paham ideologi pancasila yang kuat," tuturnya.

Menurutnya, ideologi pancasila apabila diganggu oleh perang pemikiran sayap kiri, khilafah, komunis maupun paham menyimpang lainnya harus dilawan dengan pemberian pemahaman pancasila mendalam secara bertahap. Terlebih pemahaman ideologi pancasila ini diberikan kepada remaja.

"Jadi kalau diganggu perang pemikiran sayap kiri, khilafah atau komunis misalnya maka harus kita lawan," ujar Kang Emil.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Oded M Danial Meninggal Dunia, Wagub Jabar: Insya Allah Husnul Khotimah

Oleh karenanya, ia ingin respons yang cepat mengembalikan ideologi pancasila kepada warga yang terpapar. Kang Emil berharap, setelah diberikan pemahaman, mereka akan menjadi pohon yang kuat dalam menaungi pancasila.

"Jangan sampai kita hanya jadi 'pemadam kebakaran', yang saat ada kejadian baru kita merespons, tapi kita menyemaikan bibit-bibit supaya mereka jadi pohon yang kuat dalam menaungi pancasila," katanya.***

Halaman:

Editor: Lukman Gusmanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X