BANDUNGNEWSPHOTO - Bupati Bandung Dadang Supriatna meminta seluruh aparatur desa untuk segera melakukan penertiban aset dengan Sistem Pengelolaan Aset Desa (Sipades). Sistem ini untuk mempercepat pemberian informasi dan mengurangi risiko kesalahan dalam penertiban aset.
“Saya pernah menjadi kepala desa, saat itu masih ada beberapa aset yang belum ditertibkan. Melalui aplikasi ini, akan lebih mempercepat pemberian informasi dari pemerintah desa (pemdes) ke pemerintah daerah (pemda),” ucap bupati di sela kegiatan Sosialisasi Sipades di Grand Sunshine, Soreang, Jumat, 17 Desember 2021.
Bupati juga mengimbau agar para kepala desa (kades) tidak menjual aset desa. Semuanya harus sesuai dengan mekanisme yang berlaku hingga ke tingkat provinsi.
Baca Juga: Pemkot Bandung Mulai Memindahkan Kabel yang Berseliweran di Atas Jalan ke Fasilitas Ducting
“Saya tidak mau mendengar bahwa ada kepala desa yang menjual aset desa. Kalaupun mau menjual, harus melalui mekanisme sesuai dengan peraturan perundang undangan, yakni melalui musyawarah tingkat desa yang akan disampaikan ke pemda, untuk diberikan rekomendasi ke tingkat provinsi,” jelas Dadang.
Bupati yang akrab disapa Kang DS itu juga mengajak seluruh unsur pentahelix untuk ikut mengawasi penertiban aset desa.
“Unsur pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat atau komunitas dan media harus bersinergi. Hal ini sudah dilakukan di Kecamatan Cicalengka, Rancaekek, Solokanjeruk, Bojongsoang dan Majalaya,” ajak bupati.
Baca Juga: Alun-alun Kota Bogor akan Terintegrasi dengan Stasiun Kereta Api yang Berusia 140 Tahun
Tak hanya dalam pengawasan aset desa, Kang DS berpendapat, kolaborasi pentahelix juga dibutuhkan dalam pembangunan daerah lainnya, seperti pada aspek lingkungan dan sosial.
Artikel Terkait
Pemkab Bandung Percepat Pembentukan BNN dalam Rangka Akselerasi Pemberantasan Narkoba
Pemkab Bandung akan Berupaya Penuhi Hak Kaum Difabel
Pemkab Bandung Perketat Jalur Wisata Menjelang Nataru
Pemkab Bandung akan Bangun Etalase UMKM di Alun-alun Kabupaten
Pemkab Bandung Raih Penghargaan program Gerakan Menuju 100 Smart City