Tahun baru Imlek muncul dari tradisi masyarakat Tionghoa yang dianggap sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen dan sekaligus harapan agar musim berikutnya memperoleh hasil yang lebih baik. Imlek selalu dirayakan selama 15 hari berturut-turut dan hari puncak ke-15 disebut dengan Cap Go Meh.
Dalam tradisi Tionghoa, berarti malam ke-15 yang merupakan puncak perayaan Imlek dan Cap Go Meh dirayakan secara khusus. Puncak acara Imlek atau Cap Go Meh tersebut dimaksud untuk menangkal gangguan atau kesialan di masa mendatang.
Cap Go Meh yang melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi masyarakat Tionghoa merupakan tradisi termegah yang selalu dirayakan setiap tahunnya.
Puluhan ribu warga tumpah ruah memadati Jalan Suryakencana yang dikenal juga sebagai "China Town"-nya Kota Bogor untuk menyaksikan Pawai Budaya Cap Go Meh yang menjadi agenda wisata tahunan. Perayaan Cap Go Meh yang dikemas dalam Bogor Street Festival 2013 diwarnai dengan parade dari berbagai kebudayaan etnis Tionghoa, Sunda, Hindu, Jawa dan sejumlah daerah lain yang dimulai pukul 16.00-24.00 WIB dengan iring-iringan atraksi seni.
Parade Kirab Cap Go Meh yang pada tahun 2013 ini mengambil tema "Menjalin Persatuan Bangsa dalam Ragam Budaya", menjadi pesta rakyat yang dapat diterima dan dinikmati semua lapisan masyarakat.
Perayaan Cap Go Meh di Bogor telah menjadi salah satu atraksi wisata yang didatangi pengunjung baik itu dari sekitar kota Bogor, luar kota Bogor, maupun dari mancanegara.
Selain itu, perayaan Cap Go Meh di kota Bogor merupakan contoh persatuan dalam keberagaman, karena bukan hanya para masyarakat Tionghoa yang berpartisipasi, namun lapisan masyarakat lain tanpa memandang suku dan agama juga turut berpartisipasi dan menyukseskan perayaan Cap Go Meh. BNP/Dwi Susanto