Banjir di Kabupaten Bandung, pada Rabu (9/4/2013) meluas hingga delapan kecamatan. Kedelapan kecamatan tersebut adalah Kecamatan Baleendah, Kecamatan Dayeuh Kolot, Kecamatan Rancaekek, Bojong Soang, Selokan Jeruk, Majalaya, Ibun, dan Katapang. Banjir tahunan di Kabupaten Bandung akibat meluapnya Sungai Citarum dan Sungai Cisangkuy.
Meski banjir sudah mulai surut dan ketinggian air berada di ketinggian 30 centimeter hingga 60 centimeter, aktivitas warga di Kabupaten Bandung tetap terhambat. Pasalnya dua ruas jalan utama yang melintas, yaitu Jalan Raya Terusan Muhammad Toha dan Jalan Raya Banjaran-Dayeuhkolot terendam banjir.
Warga harus menggunakan delman dan perahu rakit atau ban untuk melewati banjir. Puluhan ribu rumah terendam. Pemerintah setempat sudah menyiapkan sejumlah tempat mengungsi dengan segala fasilitas dan kebutuhan pendukung, namun tidak semua warga merasakan bantuan tersebut.
Selain itu Banjir telah merendam 22 desa di delapan kecamatan di Kabupaten Bandung, dengan ketinggian air antara 2 meter hingga 2,5 meter.
Banjir itu telah merendam desa-desa di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, Ketapang, Banjaran, Bojongsoang, Ciparay, Majalaya, dan Kecamatan Rancaekek, menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung, Marlan, di Rusunawa Baleendah.
Ada sekitar 1.418 keluarga yang menjadi korban banjir, dan 4.779 orang mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mereka mengungsi ke berbagai tempat seperti di kantor kecamatan, Rusunawa Baleendah, masjid dan lainnya. Dari 4.779 jiwa yang mengungsi, sebanyak 112 jiwa adalah lansia dan 14 di antaranya ibu hamil.
Pihak berwenang telah menetapkan sebagai situasi tanggap darurat terkait banjir di wilayah Bandung Selatan tersebut. Status tanggap darurat sudah ditetapkan sejak 17 hari lalu dan diperpanjang tiga kali karena banjir yang sempat surut kembali meninggi. BNP/Agustian Putra Nurcahyo