Peternak Sapi Perah di Pangelangan Keluhkan Rendahnya Harga Jual Susu

- Jumat, 8 Juli 2016 | 20:29 WIB
BANDUNG - Peternak sapi memerah susu sapi di peternakan sapi perah miliknya, Jalan Rancamanyar, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jumat (8/7/2016). Petenak sapi di Pangalengan mengeluhkan rendahnya harga jual susu murni yang saat ini dibanderol Rp3.500 hingga Rp4.500/liter tergantung kualitas susu yang dihasilkan. Pendapatan yang dihasilkan peternak saat ini adalah Rp1 juta/bulan belum dipotong uang rumput, ampas, dan pelet. Salah seorang peternak, Ujang (32) mengaku, kurangnya perhatian dari pemerintah menjadikan harga susu saat ini cukup rendah bahkan lebih murah dibandingkan air mineral merek tertentu yang dibanderol hampir mencapai Rp5.000/liter. Para peternak mengeluhkan harga yang ditawarkan sangat tidak sebanding jika melihat pada proses pemerahan hingga mencari bahan pakan sapi. Padahal susu termasuk bahan pokok yang kaya protein dan sangat penting bagi pertumbuhan anak. Kualitas susu dipengaruhi oleh kondisi sapi, seperti pakan yang diberikan, kenyamanan kandang, dan teknik pemerahan. Sapi yang diperah secara manual akan menghasilkan susu lebih baik dibandingkan sapi yang diperah dengan menggunakan mesin. Setiap hari seekor sapi mampu menghasilkan 20 hingga 25 liter susu segar yang diperoleh dari dua kali pemerahan yakni sekitar pukul 05.00 WIB dan pukul 14.00 WIB. Susu yang tidak memenuhi kualitas standar akan dikenakan sanksi berupa penalti terhadap peternak dengan alasan kurangnya kebersihan kandang juga perawatan terhadap sapi tersebut, sehingga harga susu yang dijual jadi turun. Salah satu cara untuk mengetahui kualitas susu adalah dengan mengukur kadar air yang ada di dalam susu menggunakan alat pengukur khusus yang menyerupai pelampung mata pancing. Semakin banyak kadar air dalam susu, pelampung akan tenggelam dan itu menandakan kualitas susu kurang baik.  BNP/Job UIN/Lukman Nulhakim
BANDUNG - Peternak sapi memerah susu sapi di peternakan sapi perah miliknya, Jalan Rancamanyar, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jumat (8/7/2016). Petenak sapi di Pangalengan mengeluhkan rendahnya harga jual susu murni yang saat ini dibanderol Rp3.500 hingga Rp4.500/liter tergantung kualitas susu yang dihasilkan. Pendapatan yang dihasilkan peternak saat ini adalah Rp1 juta/bulan belum dipotong uang rumput, ampas, dan pelet. Salah seorang peternak, Ujang (32) mengaku, kurangnya perhatian dari pemerintah menjadikan harga susu saat ini cukup rendah bahkan lebih murah dibandingkan air mineral merek tertentu yang dibanderol hampir mencapai Rp5.000/liter. Para peternak mengeluhkan harga yang ditawarkan sangat tidak sebanding jika melihat pada proses pemerahan hingga mencari bahan pakan sapi. Padahal susu termasuk bahan pokok yang kaya protein dan sangat penting bagi pertumbuhan anak. Kualitas susu dipengaruhi oleh kondisi sapi, seperti pakan yang diberikan, kenyamanan kandang, dan teknik pemerahan. Sapi yang diperah secara manual akan menghasilkan susu lebih baik dibandingkan sapi yang diperah dengan menggunakan mesin. Setiap hari seekor sapi mampu menghasilkan 20 hingga 25 liter susu segar yang diperoleh dari dua kali pemerahan yakni sekitar pukul 05.00 WIB dan pukul 14.00 WIB. Susu yang tidak memenuhi kualitas standar akan dikenakan sanksi berupa penalti terhadap peternak dengan alasan kurangnya kebersihan kandang juga perawatan terhadap sapi tersebut, sehingga harga susu yang dijual jadi turun. Salah satu cara untuk mengetahui kualitas susu adalah dengan mengukur kadar air yang ada di dalam susu menggunakan alat pengukur khusus yang menyerupai pelampung mata pancing. Semakin banyak kadar air dalam susu, pelampung akan tenggelam dan itu menandakan kualitas susu kurang baik.  BNP/Job UIN/Lukman Nulhakim

BANDUNG - Peternak sapi memerah susu sapi di peternakan sapi perah miliknya, Jalan Rancamanyar, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jumat (8/7/2016). Petenak sapi di Pangalengan mengeluhkan rendahnya harga jual susu murni yang saat ini dibanderol Rp3.500 hingga Rp4.500/liter tergantung kualitas susu yang dihasilkan. Pendapatan yang dihasilkan peternak saat ini adalah Rp1 juta/bulan belum dipotong uang rumput, ampas, dan pelet. Salah seorang peternak, Ujang (32) mengaku, kurangnya perhatian dari pemerintah menjadikan harga susu saat ini cukup rendah bahkan lebih murah dibandingkan air mineral merek tertentu yang dibanderol hampir mencapai Rp5.000/liter. Para peternak mengeluhkan harga yang ditawarkan sangat tidak sebanding jika melihat pada proses pemerahan hingga mencari bahan pakan sapi. Padahal susu termasuk bahan pokok yang kaya protein dan sangat penting bagi pertumbuhan anak. Kualitas susu dipengaruhi oleh kondisi sapi, seperti pakan yang diberikan, kenyamanan kandang, dan teknik pemerahan. Sapi yang diperah secara manual akan menghasilkan susu lebih baik dibandingkan sapi yang diperah dengan menggunakan mesin. Setiap hari seekor sapi mampu menghasilkan 20 hingga 25 liter susu segar yang diperoleh dari dua kali pemerahan yakni sekitar pukul 05.00 WIB dan pukul 14.00 WIB. Susu yang tidak memenuhi kualitas standar akan dikenakan sanksi berupa penalti terhadap peternak dengan alasan kurangnya kebersihan kandang juga perawatan terhadap sapi tersebut, sehingga harga susu yang dijual jadi turun. Salah satu cara untuk mengetahui kualitas susu adalah dengan mengukur kadar air yang ada di dalam susu menggunakan alat pengukur khusus yang menyerupai pelampung mata pancing. Semakin banyak kadar air dalam susu, pelampung akan tenggelam dan itu menandakan kualitas susu kurang baik.  BNP/Job UIN/Lukman Nulhakim

Editor: Administrator

Terkini

X