Perajin Tahu Tempe Jabar akan Mogok Produksi 3 Hari pada Pekan Depan

- Senin, 14 Februari 2022 | 21:35 WIB
Seorang perajin tempe sedang membungkus kacang kedelai di ruang produksi tempe Jalan Sindangpanon Banjaran, Kabupaten Bandung, belum lama ini. (BNP/Lukman Gusmanto)
Seorang perajin tempe sedang membungkus kacang kedelai di ruang produksi tempe Jalan Sindangpanon Banjaran, Kabupaten Bandung, belum lama ini. (BNP/Lukman Gusmanto)

BANDUNGNEWSPHOTO - Perajin tahu dan tempe Jawa Barat (Jabar) berencana akan melakukan aksi mogok produksi selama 3 hari, terhitung tanggal 21 hingga 23 Februari 2022.

Aksi tersebut digelar karena perajin tahu tempe mulai merasakan dampak dari kenaikan harga kacang kedelai yang sudah terjadi sejak dua bulan lalu.

Ketua Ketua Paguyuban Perajin Tahu dan Tempe Jawa Barat, Muhammad Zamaludin mengatakan, dengan adanya kenaikan harga kedelai yang tak terkendali ini pihaknya akan merencanakan aksi mogok produksi pada 21 hingga 23 Februari 2022.

Baca Juga: Pemerintah Akan Turunkan Waktu Karantina Bagi PPLN Menjadi 3 Hari, Jika Situasi Membaik

"Ini rencananya InsyaAllah hari Senin mulai tanggal 21 sampai tanggal 23 tidak ada tahu sama tempe di pasaran," kata Zamaludin, Senin, 14 Februari 2022.

Aksi mogok produksi ini dilakukan agar pemerintah memberikan perhatian pada kondisi harga kedelai.

Selain itu, aksi mogok produksi ini juga ditargetkan untuk memberitahu masyarakat bagaiman kondisi para perajin tahu dan tempe.

Baca Juga: WFO Kembali ke 50 Persen di PPKM Level 3 Minggu ini

"Biar pemerintah juga tahu, terus konsumen juga biar tahu kalau kita ga naikin harga sendiri tapi karena terpaksa kita menaikan harga karena kalau kita terus produksi ya buat apa," kata Zamaludin seperti dikutip bandungnewsphoto.com dari prfmnews.pikiran-rakyat.com dengan judul "Perajin Tahu dan Tempe di Jabar Berencana Mogok Produksi Selama 3 Hari."

Zamaludin menjelaskan, dengan adanya kenaikan harga kacang kedelai ini sebagian perajin tahu dan tempe sudah ada yang mulai menaikan harga jual.

Namun begitu belum semua masyarakat mengetahui soal kenaikan harga tahu dan tempe ini.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan 229 Jenis Aset Kripto yang Dapat Diperdagangkan

"Sudah ada yang menaikan harga, cuma karena belum serempak jadi banyak yang tidak mau," paparnya.***(prfmnews.pikiran-rakyat.com/Rifki Abdul Fahmi)

Editor: Lukman Gusmanto

Sumber: prfmnews.pikiran-rakyat.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Petani Milenial Jabar Kini Bisa Magang di Jepang

Selasa, 30 Mei 2023 | 22:09 WIB
X