Atalia Dorong Dekranasda Jabar Lahirkan Inovasi Produk Ekraf Unggulan dan Wajib Promosi Karya Tiap Daerah

- Rabu, 21 September 2022 | 09:42 WIB
Ketua Dekranasda Jabar Atalia Praratya Kamil saat memberikan arahan dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dekranasda Provinsi Jawa Barat di Hotel Century, Jakarta, Selasa, 20 September 2022 malam. (Biro Adpim Jabar)
Ketua Dekranasda Jabar Atalia Praratya Kamil saat memberikan arahan dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dekranasda Provinsi Jawa Barat di Hotel Century, Jakarta, Selasa, 20 September 2022 malam. (Biro Adpim Jabar)

BANDUNGNEWSPHOTO - Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil meminta Dekranasda dari 27 Kabupaten/ Kota agar melahirkan inovasi produk ekonomi kreatif (Ekraf) unggulan yang memiliki daya tawar tinggi.

Selain itu, Atalia mewajibkan seluruh Dekranasda di Jabar untuk mempromosikan karya di tiap daerahnya. Menurutnya, sebuah karya akan dilirik masyarakat apabila memiliki keunikan.

Hal itu dikatakan Atalia saat memberikan arahan dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dekranasda Provinsi Jawa Barat di Hotel Century, Jakarta, Selasa, 20 September 2022 malam.

Baca Juga: Wagub Jabar Dorong Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan di Wilayah Pesisir

"Rakerda hari ini saya ingin 27 Kabupaten/ Kota di Jabar menunjukan inovasi baru. Saya kira perlu untuk mendobrak dari apa yang telah kita lakukan bagi Nasional," kata Atalia.

Ia berharap melalui rakerda yang mengusung tema Sinergitas Program Dekranasda Se-Jawa Barat Dalam Pengembangan Produk Kriya Berkualitas ini bisa saling berbagi inspirasi satu sama lain terkait produk ekonomi kreatif.

"Di momen seperti ini penting sekali untuk mendapatkan inspirasi dan saling menginspirasi satu sama lain. Inspirasi bisa datang dari teman sekitar untuk bisa berkembang bersama dan melestarikan kekayaan alam bersama," ujar Atalia.

Baca Juga: Keluarga Yatim Warga Bekasi dapat Bantuan dari Gubernur Jawa Barat setelah Warga Melaporkan ke JQR

Ia juga meminta peran Dekranasda di 27 Kabupaten/ Kota maksimal. Hal itu guna mewujudkan sebuah karya yang mempunyai nilai jual dengan ciri khas unik yang tidak dimiliki daerah lain. Salah satunya bisa diterapkan pada pola batik yang bisa merepresentasikan suatu wilayah. 

"Saya mendorong sebuah karya batik dengan pola tertentu, sehingga orang bisa mengingat hal tersebut. Maka jangan terlalu banyak pola. Satu saja, tapi bisa menjadi ciri khas dari Kabupaten/ Kota," imbuh Atalia.
 
"Ciri khas itu memang betul harus diangkat," tandasnya.***

Editor: Lukman Gusmanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X