BANDUNGNEWSPHOTO - Vaksin AstraZeneca (Oxford), Pfizer (BioNTecg) dan Johnson & Johnson diketahui memicu antibodi yang lebih tinggi pada penerima dua dosis vaksin buatan Sinovac.
Seperti dikutip dari Antaranews.vom, berdasarkan hasil sebuah penelitian Universitas Oxdord, respons antibodi terbaik terlihat ketika vaksin berbasis RNA diberikan sebagai booster setelah vaksinasi lengkap dengan dua dosis CoronaVac buatan Sinovac.
Mereka menambahkan, respons antibodi terhadap varian Delta dan Omicron juga terlihat.
Baca Juga: Masih Mampu Berlari 30 Menit di Usia 70 Tahun, Netizen Samakan Kak Seto dengan Captain America
Menurut Covid-19 Vaccine Tracker, vaksin CoronaVac telah digunakan di 60 negara, termasuk Indonesia.
Berdasarkan informasi dari pembuatnya, CoronaVac 51 persen efektif mencegah infeksi bergejala dan 100 persen efektif mencegah terjadinya kasus rawat inap dan penyakit parah.
WHO mengatakan, vaksin Covid-19 yang memiliki efektivitas sedikitnya 50 persen akan membantu mengendalikan pandemi.
Baca Juga: Ini Daftar Alamat 14 Gerai Richeese Factory di Kota Bandung
Sebelumnya, Sinovac Biotech Ltd. (Sinovac), produsen vaksin Covid-19 CoronaVac yang telah diimplementasikan di 60 negara dan kawasan termasuk Indonesia, menyelenggarakan simposium ‘Indonesian Congress Symposium on Combating Covid-19 Pandemic without Boundaries’.
Acara ini menghadirkan para pakar dari berbagai institusi kesehatan serta perwakilan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk berbagi pengalaman dan penelitian terbaru seputar Covid-19 serta vaksinasi di Indonesia.
Artikel Terkait
Vaksin Booster Sebagai Vaksin Tambahan Untuk Masyarakat Umum
Penting, Booster Mulai Diberikan Tanggal 12 Januari 2022, Jenis Vaksin Belum Ditentukan
Vaksin Booster Diberikan untuk Tenaga Kesehatan, TNI dan Polri, Bukan untuk Masyarakat Luas
5 Produk Vaksin Kantongi Izin Pengunaan Darurat sebagai Booster dari BPOM, Ini Daftarnya!
Miliki Tingkat Keamanan Tinggi Bagi Anak, Lansia dan Ibu Hamil, Sinovac Ungkap Efektivitas Vaksin CoronaVac