Malaysia telah mencatat 64 kasus Omicron pada 31 Desember 2021, 32 di antaranya melibatkan jemaah umrah, kata Khairy. Ada juga sembilan cluster yang melibatkan jemaah haji.
“Kedatangan jemaah umrah Malaysia dalam jumlah besar sekitar 800 hingga 1.000 setiap hari (dalam empat penerbangan khusus) semakin meningkatkan risiko masuknya kasus Covid-19 dan varian Omicron ke dalam negeri,” tambahnya.
Mereka yang telah membayar paket umrah tetapi tidak dapat pergi karena pembatasan akan dikembalikan uangnya atau perjalanan mereka dijadwalkan ulang, kata Khairy.
"Saya sangat menyayangkan yang mau umrah, tapi merugikan kesehatan masyarakat, tidak ada menteri muslim yang mau menunda umrah, tapi ini masalah serius, ini bukan tweet di media sosial, bukan video di TikTok, ini tentang kehidupan,” tambahnya.
Pemerintah akan melakukan penilaian risiko situasi Omicron di dalam dan di luar Malaysia sebelum mencabut penangguhan kegiatan umrah.
“Diharapkan juga langkah ini akan memberikan kesempatan dan ruang kepada pemerintah untuk membuat perencanaan dan persiapan yang matang tentang manajemen jemaah umrah sebelum kegiatan umrah dapat dilanjutkan kembali,” kata Khairy.***
Artikel Terkait
Pemdaprov Minta Sapuhi Jabar Sosialisasikan BIJB sebagai Home Base Haji dan Umrah
Ridwan Kamil Kunjungi dan Beri Hadiah Umrah kepada Guru Semasa SD
Keputusan Pahit, Penyelenggaraan Umrah Ditunda Hingga Tahun 2022
Soal Varian Omicron, Ini Perintah Kapolri untuk Kapolda Jelang Tahun Baru 2022
Hari ini Kasus Omicron di Indonesia Capai 138, 135 Kasus Impor dan 3 Kasus Lokal