BANDUNGNEWSPHOTO - Pasukan Rusia melakukan penyerangan ke wilayah Ukraina setelah Presiden Vladimir Putin menyampaikan perintah “operasi militer khusus”. Di waktu bersamaan, rapat darurat PBB akan dilakukan minggu ini.
“Operasi militer khusus” dilakukan di wilayah Dombas Ukraina, di mana Moskow sebelumnya menyadari adanya wilayah yang memberontak di Luhansk dan Donetsk serta mengatakan mereka membutuhkan bantuan.
Dikutip BandungNewsPhoto.com dari Al Jazeera, dilaporkan ada beberapa ledakan di kota yang mengakibatkan pemutusan listrik dan akses lainnya. Diperkirakan pula “serangan skala penuh” ini menargetkan bandara dan bangunan penting lainnya.
Baca Juga: Kemenag Bantah Menag Samakan Adzan dengan Suara Anjing
Ledakan mengguncang bagian timur Ukraina, Donetsk. Beberapa laporan mengenai peringatan penerbangan pesawat sipil dan pasukan angkatan laut yang berdiam di Odesa, Mariupol juga terdengar.
Presiden Volodymyr Zelenskyy membuat pernyataan nasional singkat dan meyakinkan masyarakat Ukraina bahwa mereka akan menang.
“Putin telah meluncurkan sebuah invansi skala penuh pada Ukraina,” tutur Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba di Twitter-nya.
Baca Juga: Hari Ini, Indra Kenz Diperiksa Terkait Dugaan Penipuan Trading Binomo, Polisi: Semoga Tidak Mangkir!
“Kota-kota Ukraina yang tenang dalam serangan. Ini adalah agresi militer. Ukraina akan membela diri dan menang. Dunia bisa dan harus menghentikan Putin. Waktu yang tepat untuk bertindak adalah sekarang.”
“Presiden Putin telah memilih perang berencana yang akan membawa hilangnya banyak nyawa dan penderitaan manusia,” ucap Amerika Serikat, Joe Biden. “Dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia.”
Sementara itu, Sekjen PBB, Antonio Guterres tidak membenarkan rindakan Rusia ini. “Atas nama kemanusiaan, bawa pasukan Anda kembali ke Rusia,” tuturnya.
Baca Juga: Gaduh, Menag Yaqut Diduga Bandingkan Suara Toa Masjid dengan Gongongan Anjing Tetangga
Sekjen PBB pun melanjutkan, “Atas nama kemanusiaan, jangan biarkan sebuah peperangan terjadi di Eropa yang mana bisa menjadi peperangan terburuk sejak awal abad ini yang nantinya tidak hanya berpengaruh terhadap kehancuran Ukraina dan Federasi Rusia, tapi juga pada penagruh yang tidak bisa kami lihat (bayangkan).”
Selain PBB, NATO juga mengadakan pertemuan darurat dengan Sekjen Jens Stoltenberg yang menganggap penyerangan ini sebagai “penyerangan yang ceroboh”.***
Artikel Terkait
Seniman Patung Terkenal Asal Ukraina Bagikan Ilmu kepada Murid SD di Kota Bandung
Diplomasi Budaya Indonesia-Ukraina Lewat Patung dan Cerita Anak-anak
Ridwan Kamil Jadi Pembicara Kehormatan di Forum BRICS di UFA-Rusia
Kerajinan Berbahan Pipa Bekas asal Bogor Tembus Pasar Belgia dan Ukraina
Ridwan Kamil Tawarkan Potensi Rebana dan Kopi Jabar Kepada Dubes Ukraina