BANDUNGNEWSPHOTO - Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Khalifa bin Zayed Al-Nahyan meninggal pada usia 73 tahun pada hari Jumat, 13 Mei 2022, kata media pemerintah setempat, setelah berjuang melawan penyakit selama beberapa tahun.
Presiden negara teluk yang kaya minyak, yang jarang terlihat di depan umum, kemungkinan akan digantikan oleh saudara tirinya, Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed, yang sudah dianggap sebagai penguasa de facto UEA.
"Kementerian Urusan Kepresidenan telah berduka untuk rakyat UEA, negara-negara Arab dan Islam dan dunia atas kematian Presiden Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al-Nahyan," tulis kantor berita resmi WAM di Twitter, dikutip bandungnewsphoto.com dari ndtv.com.
Kementerian mengumumkan 40 hari berkabung, dengan bendera setengah tiang mulai Jumat dan pekerjaan ditangguhkan di sektor publik dan swasta selama tiga hari pertama.
Sheikh Khalifa mengambil alih sebagai presiden kedua UEA pada November 2004, menggantikan ayahnya sebagai penguasa ke-16 Abu Dhabi, yang terkaya dari tujuh emirat federasi.
Dia jarang terlihat di depan umum sejak 2014, ketika dia menjalani operasi setelah stroke, meskipun dia terus mengeluarkan keputusan. Penyebab kematiannya tidak segera dirilis.
UEA, bekas protektorat Inggris yang didirikan pada tahun 1971, telah berubah dari pos terdepan gurun menjadi negara berkembang pesat dalam sejarah singkatnya, didorong oleh kekayaan minyaknya dan kebangkitan Dubai sebagai pusat perdagangan dan keuangan.
Ekonomi terbesar kedua di dunia Arab di belakang Arab Saudi juga mulai menggunakan pengaruh politik yang tumbuh, mengisi ruang yang diserahkan oleh kekuatan tradisional seperti Mesir, Irak, dan Suriah.
Negara berpenduduk 10 juta itu juga bergabung dengan kampanye militer di Libya dan Yaman dan memutuskan hubungan dengan sebagian besar dunia Arab untuk menjalin hubungan dengan Israel pada tahun 2020.
Sheikh Khalifa yang berjanggut telah menjadi sosok yang lemah dalam penampilan publiknya yang sesekali, sementara Mohammed bin Zayed-nya menjadi tuan rumah bagi para pemimpin dunia dan memimpin upaya diplomatik di luar negeri.
"Emirat telah kehilangan putra dan pemimpinnya yang berbudi luhur dari 'tahap pemberdayaan' dan wali dari perjalanannya yang diberkati," tweeted Mohammed bin Zayed pada hari Jumat.
Artikel Terkait
Pemerintah Arab Saudi Cabut Aturan Keharusan PCR dan Karantina
Kabar Menag dari Jeddah, Tahun Ini Arab Saudi Terima Jemaah Haji dari Luar Negeri
Terima Kunjungan Menteri Urusan Agama Islam Arab Saudi, Yaqut: Kehormatan yang Luar Biasa
Arab Saudi Siap Terima Sejuta Jemaah Haji, Menag: Alhamdulillah, Calhaj Indonesia Bisa Berangkat
Kemenag Buka Lowongan Imam Masjid untuk di Uni Emirat Arab, Ini Syarat dan Link Pendaftarannya!