• Jumat, 22 September 2023

Krisis, Demonstran Duduki Kediaman Presiden Sri Lanka

- Sabtu, 9 Juli 2022 | 20:41 WIB
Bendera Sri Lanka (pixabay.com)
Bendera Sri Lanka (pixabay.com)

BANDUNGNEWSPHOTO - Ribuan pengunjuk rasa menerobos barikade polisi untuk menyerbu kediaman Presiden Sri Lanka di Komlombo, Sabtu, 9 Juli 2022. Mereka pun berhasil menduduki kediaman presiden.

Menurut tayangan TV berita NewsFirst, sejumlah demonstran yang membawa bendera Sri Lanka dan mengenakan helm menyerbu masuk ke kediaman presiden/

Negara pulau berpenduduk 22 juta jiwa itu sedang mengalami kelangkaan devisa parah yang membuatnya sulit mengimpor bahan bakar, pangan dan obat-obatan, serta menjerumuskannya ke dalam krisis finansial terburuk dalam tujuh dasawarsa terakhir.

Baca Juga: All Indonesia Final di Ganda Putra, Indonesia Tempat Dua Wakil Lain di Parta Puncak Malaysia Masters

Banyak kalangan menyalahkan keterpurukan negara itu pada Presiden Gotabaya Rajapaksa. Sebagian besar protes damai yang digelar sejak Maret telah menuntut pengunduran dirinya.

Ribuan orang membanjiri distrik pemerintah di Kolombo sambil meneriakkan slogan-slogan anti presiden dan menyingkirkan sejumlah barikade polisi ketika bergerak menuju kediaman Rajapaksa, menurut seorang saksi.

Polisi menembakkan peluru ke udara tetapi tak mampu menghentikan massa yang marah mengepung kediaman presiden, kata saksi.

Baca Juga: Link Twibbon Hari Raya Iduladha untuk Dibagikan di Berbagai Platform Media Sosial

Reuters belum bisa memastikan keberadaan sang presiden.

Meski kelangkaan bahan bakar telah menghentikan layanan transportasi, para demonstran menumpang bus, kereta dan truk dari beberapa wilayah negara itu untuk mencapai Kolombo.

Mereka memprotes kegagalan pemerintah melindungi mereka dari kehancuran ekonomi.

Baca Juga: Ayo Segera Melamar, Nih Ada Lowongan Kerja di Kementerian PPN/Bappenas

Ketidakpuasan makin menjadi-jadi dalam beberapa pekan terakhir ketika negara itu berhenti mengimpor bahan bakar, yang mendorong penutupan sekolah dan penjatahan bensin dan solar untuk layanan esensial.

Sampath Perera, nelayan berusia 37 tahun, menumpang sebuah bus yang sesak dari kota pinggir laut Negombo, 45 km dari Kolombo, untuk ikut berunjuk rasa.

"Kami sudah memberi tahu Gota berulang kali untuk pulang tetapi dia masih memegang erat kekuasaannya. Kami tak akan berhenti sampai dia mendengarkan kami," kata Perera.

Halaman:

Editor: Bobby Satria

Sumber: Antaranews.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Di Mana Meghan Markle di Kala Ratu Elizabeth Mangkat?

Jumat, 9 September 2022 | 21:29 WIB

Ratu Elizabeth II Wafat, Dunia Berduka

Jumat, 9 September 2022 | 06:15 WIB
X