BANDUNGNEWSPHOTO - Salah satu gejala yang sering dirasakan orang-orang yang mengalami Covid-19 akibat Omicron adalah sakit kepala. Namun, biasanya sakit kepala ini bisa berlangsung lebih lama dibandingkan pada umumnya.
Sejumlah data menunjukkan orang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 varian Omicron dapat membuat penderita mengalami sejumlah gejala umum dan berbeda.
"Covid-19 bisa menyebabkan sakit kepala persisten baru yang belum dialami sebelum terinfeksi virus ini dan keluhan itu dapat berlangsung setiap hari," demikian bunyi pernyataan Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), seperti dilansir bandungnewsphoto.com dari PMJ News, Selasa, 8 Februari 2022.
Baca Juga: Kampus 2 Polman Majalengka Siap Pasok Tenaga Kerja KEK Metropolitan Rebana
NHS mengungkapkan, mengonsumsi obat penghilang rasa sakit untuk sakit kepala adalah sebuah pilihan. Namun, idealnya obat tak boleh diminum lebih dari tiga hari dalam sepekan.
Selain itu, NHS memperingatkan penting untuk tidak mengonsumsi obat penghilang rasa sakit setiap hari karena obat itu sendiri dapat menjadi penyebab sakit kepala.
Hal itu karena penggunaan obat yang berlebihan.
Baca Juga: Inilah Aturan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api Jarak Jauh Bagi Calon Penumpang
"Jika obat penghilang rasa sakit tidak bisa dihindari maka parasetamol dan ibuprofen adalah yang terbaik. Jika sakit kepala sangat buruk, maka itu bisa menjadi migrain," tukasnya.***
Artikel Terkait
Omicron Meningkat, Shalat Jumat Bisa Diganti Shalat Dzuhur
Omicron Serang Jabar, Gubernur Ridwan Kamil Minta Semua Rumah Sakit Siaga 1
Sejumlah Dokter Mulai Terpapar Covid-19 di Tengah Mulai Merebaknya Covid-19 Varian Omicron
Gejala Omicron Bisa Muncul di Mata dan Hidung
Omicron Meningkat, Jabar akan Kembali Gelar Razia Kendaraan Hingga Cek Random Sampling di Hotel dan Restoran