BANDUNGNEWSPHOTO – P&G Indonesia bersama dengan start up Octopus dan didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta secara resmi mengumumkan ekspansi ke wilayah DKI Jakarta guna mencapai skala dan menghasilkan dampak yang lebih besar melalui program Conscious Living.
Program ini merupakan kelanjutan dari program Conscious Living yang sebelumnya telah diluncurkan di wilayah Provinsi Jawa Barat pada bulan Oktober 2021 silam sebagai bentuk pertanggung jawaban P&G atas dampak bisnisnya terhadap lingkungan.
Sulit di proses dan didaur ulang merupakan permasalahan sampah sachet, plastik multilayer, dan sampah HDPE yang masih belum terselesaikan dan masih menjadi perhatian dari berbagai lapisan masyarakat.
Adapun ragam rintangan dalam pengelolaan sampah sachet atau plastik multilayer yang kerap ditemui adalah proses penguraiannya yang sulit sedangkan sampah plastik HDPE merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar yang hingga saat ini belum memiliki nilai ekonomi.
Dilansir dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) total sampah nasional pada tahun 2021 mencapai 68,5 juta ton. Dari jumlah itu, sebanyak 17 persen, atau sekitar 11,6 juta ton, didominasi oleh sampah plastik.
Wilayah DKI Jakarta sendiri menduduki peringkat penyumbang sampah ke-3 dengan berkontribusi sebesar 2,59 juta ton sampah.
Baca Juga: P&G Indonesia dan Yayasan Sayangi Tunas Cilik Luncurkan Program Kesetaraan Gender
Diungkap oleh Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Ibu Kota DKI Jakarta memproduksi sebanyak 7.500 ton sampah per harinya sampah 7.500 ton tersebut yang setara dengan ukuran Candi Borobudur perharinya.
Besarnya angka timbulan sampah tersebut tidak dapat dipungkiri dihasilkan dari gaya hidup praktis masyarakat yang kerap mengkonsumsi produk berbahan dasar plastik sekali pakai.
Dalam upaya mencari solusi dari penanggulangan sampah plastik dan memastikan bahwa tidak lagi ada sampah sachet, plastik multilayer, dan HDPE yang mengotori lingkungan, serta edukasi untuk peggunaan plastik secara bertanggung jawab, P&G Indonesia menyadari bahwa dapat diperlukan adanya kerjasama dengan berbagai pihak-pihak lainnya.
Baca Juga: Aplikasi Ajaib Jadikan Lisa Blackpink Brand Ambassador, Viral di Thailand
Memiliki visi dan misi yang selaras, melalui program Conscious Living P&G Indonesia memilih Octopus Indonesia sebagai platform ekonomi sirkular yang telah memiliki berbagai pengalaman dan telah berhasil dalam menanggulangi sampah dari hulu ke hilir.
Nantinya, kemasan sachet atau multilayer dan plastik HDPE dari produk-produk P&G akan dikumpulkan oleh masyarakat provinsi DKI Jakarta atau konsumen P&G, para pengguna akan mengakses aplikasi mereka untuk menyetorkan sampah produk P&G dengan menghubungi pelestari Octopus melalui aplikasi.
Pelestari kemudian akan datang dan mengambil sampah kemasan produk yang sudah dikumpulkan dan dipilah oleh konsumen.
Artikel Terkait
P&G Indonesia dan Yayasan Sayangi Tunas Cilik Luncurkan Program Kesetaraan Gender
1.000 Pohon Ditanam dan Dua Kuintal Ikan Mujair Ditebar di Sektor 22 Cisaranten Kidul
Pemprov Jabar dan WWF Indonesia Jalin Kerja Sama Konservasi Lingkungan Hidup
Abrasi di Pesisir Pantai Desa Citotok Pangandaran Cukup Mengkhawatirkan
Ridwan Kamil dan Ombudsman RI Bahas Penanangan Pencemaran Sungai Cileungsi
Saluran Kalimalang Bakal Difungsikan Jadi Pusat Kebudayaan Hingga Objek Wisata
Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa 2019 Tingkat Jabar Digelar di Tahura Djuanda
Pakar Reptil Andi Yudha Berbagi Tips Cara Menangani Ular dalam 'Tepas' di Lapangan Gasibu
Sungai Citarum Bisa Jadi Percontohan DAS Prioritas Nasional
P&G Indonesia Jadi FMCG Pertama yang Pelopori Kelola Sampah Plastik Sachet Multilayer dan HDPE Lewat Program Conscious Living Bersama Octopus