BANDUNGNEWSPHOTO - Peringatan dini disampaikan Pusat Vulkanologi Dan Mitigas Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelang puncak musim hujan periode Januari-Maret 2022.
PVMBG mengimbau masyarakat Jawa Barat, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana gerakan tanah/tanah longsor dan banjir bandang agar mengintensifkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana gerakan tanah atau tanah longsor dan banjir bandang.
"Hari Jumat, 24 Desember 2021 kemarin, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan, menjelang puncak musim hujan pada periode Januari-Maret 2022, agar Provinsi Jawa Barat mengintensifkan mitigasi bencana," ujar Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono seperti dikutip BandungNewsPhoto dari laman resmi Kementerian ESDM, Minggu, 26 Desember 2021.
Baca Juga: Lepas Melvin Platje, Bali United Datangkan Striker Kamerun
Berkaitan dengan informasi tersebut, Badan Geologi Kementerian ESDM membuat peta potensi terjadi gerakan tanah bulan Januari 2022 berdasarkan overlay peta zona kerentanan gerakan tanah (Badan Geologi) dan Peta Prakiraan Musim Hujan Pada Bulan Janurai 2022 (BMKG).
"Hasil overlay diperoleh menunjukkan Jawa Barat mempunyai potensi tinggi terjadi gerakan tanah/tanah longsor dan banjir bandang," lanjut Eko.
Berkaitan potensi terjadi gerakan tanah/tanah longsor dan banjir bandang pada menjelang puncak musim hujan tersebut, Badan Geologi mengimbau Pemerintah Daerah di Provinsi Jawa Barat serta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana gerakan tanah/tanah longsor dan banjir bandang agar mengintensifkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana gerakan tanah/tanah longsor dan banjir bandang.
Daerah-daerah tersebut adalah Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Subang dan Kabupaten Cirebon.
"Masyarakat yang tinggal didaerah potensi terjadi gerakan tanah tinggi atau didaerah rawan gerakan tanah/tanah longsor dan banjir bandang, seperti di lembah sungai, bantaran sungai, alur sungai, serta masyarakat yang tinggal pada dan di bawah tebing agar meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana tanah longsor, banjir bandang dan aliran bahan rombakan," jelasnya
Artikel Terkait
Jabar-DKI Jakarta-Banten-Pemerintah Pusat Kerja Sama Tanggulangi Bencana Jabodetabekpunjur
Jabar Waspadai Bencana Kekeringan Masuki Musim Kemarau
Jangan Panik, BPBD Jabar Siapkan Mitigasi Bencana di DAS Citarum dan Aplikasi Peringatan Dini
Jabar Bersiap Antisipasi Bencana Lanina Yang Diprediksi BMKG Muncul Akhir Tahun 2021
Hati-hati, 19 Desa di Jabar Berisiko Tinggi Bencana Alam, Mayoritas ada di Bogor