BANDUNGNEWSPHOTO - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholis Nafis angkat bicara soal pernyataan politisi PDIP, Arteia Dahlan yang sempat dinilai mendiskreditkan masyarakat Sunda.
Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, @cholilnafis, Jumat, 21 Januari 2022 malam, Cholil yang mengomentari sebuah postingan netizen, menilai, apa yang dilakukan Arteria Dahlan merupakan contoh buruk yang harus ditinggalkan.
"Beginian ini contoh buruk yg harus ditinggalkan. Tak cukup hanya meminta maaf tp perlu diberi sanksi oleh partainya agar persepsi publik tak bergeser jadi anti partainya," cuitnya.
Cholil menambahkan, apa yang disampaikannya hanya sebatas saran untuk wakil rakyat.

"Ini saran aja agar wakil rakyat memberi contoh baik kpd rakyat dg kesantunan dan mencintai kekayaan bahasa," tambahnya.
ebelumnya diberitakan, anggota DPR RI dari PDI Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan akhirnya meminta maaf kepada masyarakat Jawa Barat atas pernyataan kontroversial yang meminta Kejaksaan Agung mengganti Kajati yang menggunakan Bahasa Sunda saat rapat.
Baca Juga: Kuda Mati Setelah Kecelakaan Dalam Syuting Film The King of Tears, Lee Bang Won, KBS Minta Maaf
“Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu,” ujar Arteria usai memberikan klarifikasi kepada DPP PDIP, Kamis, 20 Januari 2022 siang.
Artikel Terkait
Datangi Kantor DPP PDIP, Arteria Dahlan Minta Maaf kepada Masyarakaat Jawa Barat dan Siap Disanksi
Surat Terbuka Ridwan Kamil: Bang Arteria Dahlan, Kenapa Pidato di Forum Resmi Gunakan Idiom Bahasa Sunda?
Arteria Dahlan Minta Maaf, Ridwan Kamil: Hatur Nuhun
Kontroversi Arteria Dahlan Masih Bergulir, Ridwan Kamil Posting Sukses Film Berbahasa Sunda di Berlinale 2022
PDIP Jabar Minta Pemecatan Arteria Dahlan, Susi Pudjiastuti: Nah Gitu Kang Ono