Setelah Viral Tolak Penambangan Batu Andesit, Warga Desa Wadas Purworejo Studi Banding ke Bantul

- Rabu, 25 Januari 2023 | 05:49 WIB
Warga Desa Wadas melakukan studi banding pengelolaan dan pengembangan desa di Bantul, DI Yogyakarta, 21-22 Januari 2023. (jatengprov.go.id)
Warga Desa Wadas melakukan studi banding pengelolaan dan pengembangan desa di Bantul, DI Yogyakarta, 21-22 Januari 2023. (jatengprov.go.id)

BANDUNGNEWSPHOTO - Setelah aksi penolakan terhadap penambangan batu andesit di wilayahnya sempat viral, warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah berusaha move on.

Diwakili 14 pengurus Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sido Makmur Wadas, warga Desa Wadas melakukan studi banding pengelolaan dan pengembangan desa di Bantul, DI Yogyakarta, 21-22 Januari 2023.

Lokasi studi banding yang dikunjungi perwakilan warga Desa Wadas adalah Umbul Nglanggeran Patuk Gunung Kidul, Tebing Breksi di Prambanan, Kebun Buah Mangunan, dan Bumdes Panggung Lestari di Bantul.

Baca Juga: Genshin Impact: Mengenal Haravatat, Darshan Ilmu Bahasa Terbaik di Akademiya

Direktur Bumdes Wadas, Fuad Rofik mengatakan, studi banding kali ini untuk mempelajari keberhasilan yang sudah dilakukan dan dikembangkan oleh Bumdes dari daerah lain.

“Kami menyongsong kemajuan desa kami. Salah satunya dengan mengembangkan Bumdes,” ujarnya, Senin, 23 Januari 2023, seperti dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Menurutnya, Bumdes adalah wadah usaha bagi masyarakat desa, yang kepemilikan mayoritas warga diwakili oleh pemerintahan desa.

Baca Juga: Banner Kamisato Ayato dan Raiden Shogun Pecahkan Rekor Penjualan Keseluruhan Banner Genshin Impact

“Peningkatan kesejahteraan warga terdampak akibat proyek penambangan batu andesit yang akan digunakan sebagai fondasi Bendungan Bener, harus dikawal oleh kelembagaan ekonomi desa. Dalam hal ini Bumdes Sido Makmur, karena selain di situ ada keterlibatan warga juga menjadi pengawas, dalam soal penambangan batu andesit yang semula kami tolak,” lanjutnya.

Selain menjalankan fungsi usaha, Bumdes juga menjalankan fungsi sosial dan politiknya ketika berhadapan dengan proyek berskala besar tersebut.

“Untuk itu dulu ketika berdialog dan bernegosiasi dengan Pak Gubernur, pemrakarsa proyek Balai Besar wilayah Sungai Serayu dan Opak, kami meminta dilibatkannya Bumdes dalam pelaksanaan sekaligus pengawasan yang mewakili masyarakat terdampak,” ungkapnya.

Baca Juga: Peserta Rekrutmen Bersama BUMN 2022 Batch 2 Masih Ada yang Tanyakan Jadwal TKB

Ke depan, pihaknya akan merancang master plan agrowisata pascapenambangan. Selain ada green belt, ada embung di puncak bekas tambang nantinya.

“Bayangan kami master plan itu wisata agro, di mana di pucuk ada embung untuk pengairan pertanian di sekitar lokasi,” terangnya.

Halaman:

Editor: Bobby Satria

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X